Bola itu dilepar, ke dalam
hatimu.
Menjadi bara api, yang dikerumuni orang-orang
berjubah riang.
Sore yang ingin dan dingin itu, orang-orang
tak berani lagi melihat senja.
Mata
mereka membelalak ke arah bola yang
kepayahan
mencari alasan untuk sembunyi
di matamu.
0 Comments
Post a Comment