Bayangan
Mengejar Bayangan
Perempuan itu mengejar bayangannya
sendiri. Menurutnya
bayangan itu cantik,
seperti pelacur, di kebun itu.
Pelacur-pelacur itu memang gemar
bersolek, sedangkan perempuan itu
tidak.
Perempuan itu sampai di titik
di mana ia tak mampu mengejar
bayangannya sendiri.
Padahal
dirinya telah berlari secepat
serigala. Ia pun punya akal:
ia ingin membunuh bayangannya sendiri.
Ia berhasil menancapkan pisau di dada
bayangannya. Bayangan itu
meregang nyawa.
Tak bergerak. Lantas, bayangan-
bayangan lain mendekati bayangan itu.
Mencoba mengobati, menambal luka. Tetapi
gagal. Bayangan itu mati.
Konon, perempuan itu kini berubah menjadi
bayangan.
0 Comments
Post a Comment