Senja ini pilu yang menggigil,
sepi di antara benalu dan pohon pohon. Tak bergerak.
Yang jauh menatap isi garis pantai; menemani yang
kini tak ada lagi.
Temaram memunculkan karam,
begitu juga suara gagak di kejauhan.
Adalah petaka setelah
taman yang kita duduki hancur tertimpa kita sendiri
Dalam terawang akankah engkau dapat
mengerti tentang segala imaji isi ?
Sedang kau tebar dingin;
engkau telah menikam segala imaji.
Tak ada lagi. Sepi adalah lelah tak dapat
berdetak.
berdetak.
Kita sudah berada di tepian, berseberangan.
Musnah harap.
Biar desir pantai menemani
langkahku sampai di sudut yang tidak engkau cari.
*untukmu yang sangsi*
0 Comments
Post a Comment