Aku diam dikesepian
halte usang
Ketika jam jam tak
tampak berdetak
Mengisi lorong tiada
bergerak
Dalam halte kesepian
berbisik
“sampai kapan kamu berani
temui esok ?”
Sementara banyak penggalan
belum bersua
Di halte, pertanyaan pertanyaan
serupa pisau
Siang adalah tiang
layar tiada layar
Beradu, mengais ngais
antara garis
Nyatanya, di halte
Aku masih setia
menunggu
0 Comments
Post a Comment