Pagi, waktu di mana
bintang telah ditelan cakrawala
Sepasang pohon yang merindukan
cahaya. Hangat, rata.
Angin menggerakkan
kincir, berakhir selimut membalut pikir
Masih ada malam untuk
melanjutkan mimpi-mimpi terakhir
Sudah berapa manusia
yang terjebak dalam sinestesia ?
Mendaki pada ujung
pertanyaan yang tak mampu diterjemahkan indera perasa
Telah lama tak kulihat taman, semakin lama semakin
berserakan
Ilalang-ilalang,
benalu, hingga pohon-pohon imaji yang tegak
Saksi elegi : walau berjuta tetap tak dapat mendera
Langkahku telah sampai di ujung garis pantai
Sudut sepi dimana
arah-arah kini tak lagi nampak berpadu
Namun, langkahku tak goyang
Penerimaan adalah jalan..
Nasib para pelintas :
ujung jalan tak berkesudahan
0 Comments
Post a Comment