cerita
Percakapan Terakhir
Di antara memori-memori yang
mulai kehilangan rimanya, engkau
terjaga. Tak tenang.
Takut
kepada usainya percakapan bersama
orang-orang.
Engkau tak ingin berpisah, tetapi
maut adalah mata pisau yang berada
di jalanan, siap menikam
engkau yang sedang terjatuh di gedung
itu. Bercumbu.
Tiba-tiba, figuran di sudut ruangan itu
menghampirimu.
Berkata,
"Sebaiknya engkau melatih ekspresi sedihmu
agar terlihat meyakinkan."
0 Comments
Post a Comment