Di saat terakhir dalam hidup, pria itu mengingat
awal kehidupannya. Bunga
bermekaran, semata ingin melihat benaknya
bergetar. Matanya pun berair. Mata itu
dermaga yang
belum dirubuhkan orang-orang. Separuh
mimpinya telah menjadi matahari yang hampir
tenggelam yang bisa dilihat dari mercusuar.
Mungkin ia memang manusia terakhir di
kota itu yang bisa menangis.
0 Comments
Post a Comment