dada
Di Hutan Wajahmu
Suhu badanmu, membuat puisi
betah berlama-lama dalam
kehangatan.
Di sisa-sisa
rambut yang tanggal, di hutan
wajahmu,
hujan pagi
datang menyambut
mata.
Aku tidak ingin kedinginan
di dalam kata-kata. Karena
kau tahu,
merdeka ialah
tak perlu terpenjara tafsir.
Namun beragam tanya lahir
memenuhi cawan di dadamu.
0 Comments
Post a Comment